Ada yang istimewa di perayaan Hari Kartini PAUD
Amanah Bunda Lawang tahun 2017 ini. Sebab tidak hanya anak-anak dan ibunya yang
memakai kostum adat nusantara, tetapi juga acara-acara yang digelar pada hari
tersebut. Ya, kali ini moment Kartini yang diselenggarakan oleh keluarga besar
PAUD Amanah Bunda Lawang pada hari Ahad, 30 April 2017 padat dengan acara yang
menarik. Acara tersebut bertempat di aula PAUD Amanah Bunda Lawang dari pukul
08.00 WIB hingga 11.00 WIB.
Masih dengan baju khas adat Jawa kebanyakan, sanggul
dan kebaya (beberapa memakai adat Bali, Sumatera, dan Sulawesi) para ibu dan
anak mulai mendatangi aula yang digelari karpet dan meja-meja kecil. Mereka
memang sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba kostum nusantara dan juga
lomba menghias bekal untuk anak.
Jadi kali ini di
special Kartini day, PAUD Amanah Bunda Lawang tidak mengadakan acara pawai
keliling desa seperti tahun-tahun lalu yang sudah dilaksanakam, tetapi momen
ini digunakan untuk memperbaiki kualitas nutrisi pangan bagi peserta didik yang
biasanya disiapkan oleh para orang tua dengan lomba menghias bekal. Selain itu
ada juga dolanan tradisional seperti dakon, cublak-cublak suweng, dan
dam-daman, tak ketinggalan juga wise
parenting club dengan tema Bijak dalam Memilih Bacaan untuk Anak.
Pada kriteria penilaian lomba memghias bekal anak,
selain unsur kreatifitas dan estetika (keindahan) sehingga anak-anak suka dan
tertarik untuk makan bekalnya, juga gizi seimbang yang terkandung dalam bekal.
Juri yang didatangkan juga mereka yang sudah berpengalaman di bidangnya, yaitu
Ibu Dayat dari tim penggerak PKK Desa Mulyoarjo dan ibu Bidan Dian Kartini yang
dikenal sebagai tokoh kesehatan di Desa Mulyoarjo, Lawang-Malang.
Juri menyampaikan bahwa bekal anak harus memenuhi
karbohidrat sebagai sumber tenaga, protein baik hawani maupun nabati sebagai
zat pembangun, serta vitamin sebagai zat pengatur. Sehingga sayur dan buah
hendaknya disertakan dalam makanan. Tak lupa susu yang banyak mengandung
mineral dan vitamin yang berguna bagi tubuh.
Sementara itu untuk penilaian kostum dinilai dengan
kriteria keserasian antara ibu dan anak, juga keberanian dan percaya diri.
Namun begitulah, terkadang anak-anaknya yang ingin tampil dengan rasa percaya
diri besar tapi ibunya yang pemalu. Ada juga ibunya yang antusias tapi anaknya
yang menangis. Dunia PAUD memang dipenuhi banyak cerita.
Jika nutrisi pangan terpenuhi dengan lomba menghias
bekal, bagaimana dengan nutrisi jiwa? Tak ketinggalan di momen tersebut meski
cukup dengan beberapa menit, ketua LPI Al-Amanah Inspirasi, Redhite Kurniawan,
yang juga penulis buku memaparkan cara yang bijak dalam memilih buku bacaan
untuk anak usia dini.
Redhite Kurniawan yang sudah beberapa kali
menerbitkan buku anak dan menjadi juara nasional dua tahun berturut-turut untuk
naskah novel anak di Kemendikbud ini
menjelaskan bahwa untuk memilih bacaan yang baik bagi anak usia dini perlu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Pertama, judul yang harus mewakili karakter baik
tokoh, isi buku menyampaikan pesan moral/karakter yang baik, akhir cerita yang
bahagia/happy ending serta tidak tragis, tidak menakutkan atau cerita genre
horror, serta gaya bahasa yang sesuai dengan anak usia dini.
Acara pun berlangsung hingga pukul 11.00 WIB dengan
pengumuman pemenang bagi juara lomba menghias bekal anak serta lomba kostum
adat nusantara.
